Osilasi
OSILASI (GETARAN)
Gabrielle Zhe (2101631033)
I. Tujuan dari praktikum :
1.
Membuktikan
berlakunya hukum hooke, melakukan tetapan pegas, dan massa efektif pegas.
2.
Menetapkan
konstanta pegas dengan percobaan getaran selaras
II. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari – hari, pegas
merupakan salah satu komponen yang penting dalam pekerjaan manusia. Contoh yang termudah adalah
digunakannya pegas pada pena. Pegas memiliki ciri khas yang unik, yaitu dapat
kembali pada bentuk semula apabila diberi gangguan / disimpangkan (Young,
2014). Hal ini karena adanya gaya pemulih yang dikatakan pada hukum hooke. Oleh
karena itu, terkadang pegas berfungsi untuk meredam tekanan dari benda
tersebut. Contohnya pegas – pegas yang tersusun di dalam springbed akan
memberikan kenyamanan pada saat orang tidur (Mikarajuddin, 2008).
Namun ada saatnya pegas mengalami
suatu kerusakan dimana pegas tidak lagi dapat kembali ke bentuk asalnya. Hal
ini akibat pegas mengalami batas elastisitas. Sehingga pada saat penggunaan
pegas, perlu diperhatikan gaya pemulih yang mampu dilakukan pegas dan massa
efektifitas pegas tersebut berdasarkan hukum hooke.
III. Metodologi
3.1 Alat
·
Pegas
·
Statif
·
Beban
·
Stopwatch
I. Hasil dan Pembahasan
4.1.Hasil
Tabel 1
Menentukan panjang pegas
Massa (kg)
|
Ulangan ke
|
X (m)
|
Rata – rata
|
0.1
|
1
|
0.11
|
0.11 m
|
2
|
0.11
|
||
3
|
0.11
|
||
0.15
|
1
|
0.195
|
0.193 m
|
2
|
0.195
|
||
3
|
0.19
|
Diketahui
:
Massa
0.1 kg :
X1
= 0.11 m
X2
= 0.11 m
X3
= 0.11 m
Ditanya
:
X rata
rata ?
Dijawab
:



Diketahui
:
Massa
0.15 kg :
X1
= 0.195 m
X2
= 0.195 m
X3
= 0.19 m
Ditanya
:
X rata
rata ?
Dijawab
:



Tabel 2
Menentukan konstanta pegas
Massa (kg)
|
Ulangan ke
|
F (N)
|
![]() |
K
![]() |
0.1
|
1
|
1
|
0.045
|
22.22
|
2
|
0.051
|
19.608
|
||
3
|
0.045
|
22.22
|
||
0.15
|
1
|
1.5
|
0.125
|
12
|
2
|
0.129
|
11.628
|
||
3
|
0.13
|
11.538
|
Diketahui
:
Massa :
0.1 kg

Ditanya :
Konstanta
pegas ?
DIjawab
:



Tabel 3
Menentukan waktu
Massa (kg)
|
Ulangan ke
|
Waktu (s)
|
Rata – rata (s)
|
0.1
|
1
|
7.91
|
8.023
|
2
|
8.23
|
||
3
|
7.93
|
||
0.15
|
1
|
9.92
|
9.95
|
2
|
9.94
|
||
3
|
9.99
|
Diketahui
:
Massa
0.1 kg :
t1
= 0.11 m
t2
= 0.11 m
t3
= 0.11 m
Ditanya
:
t rata
rata ?
Dijawab
:



Diketahui
:
Massa
0.15 kg :
t1
= 0.195 m
t2
= 0.195 m
t3
= 0.19 m
Ditanya
:
t rata
rata ?
Dijawab
:



Tabel 4
Menentukan periode dan konstanta pegas
Massa (kg)
|
Periode (T)
|
K (
![]() |
0.1
|
0.802
|
6.0498
|
0.15
|
0.995
|
6
|
Diketahui
:
Massa :
0.1 kg
Periode
:
= 0.802 sekon

Ditanya
:
Konstanta
pegas ?
Dijawab
:



4.2.Pembahasan
Terdapat
banyak jenis gerak pada benda, salah satunya adalah gerak periodic. Gerak ini
umumnya dapat ditemukan pada gerak yang bolak balik dalam waktu yang sama,
umumnya pada bandul, pegas, dan sejenisnya.
Hukum
Hooke berbunyi, “Jika gaya tarik tidak melampui batas elastis pegas, maka
pertambahan panjang pegas berbanding lurus (sebanding) dengan gaya tariknya”.
Pernyataan ini dikemukakan oleh Robert Hooke, seorang arsitek yang ditugaskan
membangun kembali gedung - gedung di London yang mengalami kebakaran pada tahun
1666. Oleh karena itu, pernyataan ini dikenal sebagai Hukum Hooke (Halliday
& Resnick, 2010). Berdasarkan pernyataan diatas, hukum hooke memiliki
hubungan yang dekat dengan gerak harmonic sederhana. Hal ini karena hukum hooke
berhubungan dengan gaya pemulih pada pegas.
Gaya
pemulih umumnya berlawanan dengan hukum hooke. Biasanya gaya pemulih memiliki
rumus yang tidak berbeda dengan hukum hooke, namum memiliki tanda minus pada
rumusnya. Gaya Fs disebut sebagai gaya pemulih karena pegas memberikan gayanya
pada arah yang berlawanan dengan perpindahan (sehingga bertanda minus) dan
bekerja untuk mengembalikan dirinya ke panjang normal (Riani, 2008).
Dalam
osilasi, hukum hooke dipengaruhi juga oleh hukum newton II. Hukum Newton II berbunyi :” Bila gaya
resultan F yang bekerja pada suatu benda dengan massa m tidak sama dengan nol,
maka benda tersebut mengalami percepatan ke arah yang sama dengan gaya”.
Hubungan newton II dengan hukum hooke adalah :
X = A cos ωt
Tentunya
dari pernyataan ini, hubungan diantara keduanya adalah akibat dari pergerakan
pegas. Hal ini karena saat disimpangkan, pegas mengalami pergerakan / perubahan
kecepatan dari keadaan diam menjadi bergerak secara bolak balik dalam jarak
yang sama.
Periode
umumnya sering ditemukan dalam gelombang, baik transversal dan longitudinal.
GHS merupakan bagian dari gelombang / gerakan berulang. Sehingga periode
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hukum hooke. Periode ayunan
(T) adalah waktu yang diperlukan benda untuk melakukan satu getaran (disebut
satu getaran jika benda bergerak dari titik di mana benda tersebut mulai
bergerak dan kembali lagi ke titik tersebut ). Satuan periode adalah sekon atau
detik (Apriadi, 2010).Periode dari suatu pegas yang bergetar dinyatakan melalui
hubungan berikut:
T
= 2π√(m/k)
Keterangan:
M
= masa benda (kg)
π=3,14 k = tetapan pegas (N/m)
T
= periode (s)
(Halliday,1997)
Berdasarkan percobaan yang dilakukan,
ditentukan bahwa ketika pegas diberikan beban 0.1 kg, panjang pegas menjadi
0.11 m. Sedangkan saat pegas diberikan beban 0.15 kg, panjang pegas menjadi
0.193 m.
Pada percobaan kedua, saat beban 0.1
kg, maka perubahan panjang pegas adalah 4.5 cm – 5.1 cm. Sehingga dari keadaan
tersebut, dapat ditentukan konstanta pegas sebesar 19.608 – 22.22
Saat beban 0.15 kg, maka perubahan panjang pegas adalah
12.5 cm – 13 cm. Sehingga dari keadaan tersebut, dapat ditentukan konstanta
pegas sebesar 11.538 – 12


Pada percobaan ketiga, saat massa 0.1 kg
diberikan pada ujung pegas, maka waktu yang dibutuhkan untuk melakukan 10 kali
getaran dalah 8.023 detik. Sedangkan saat massa 0.15 kg diberikan pada ujung
pegas, maka waktu yang dibutuhkan untuk melakukan 10 kali getaran dalah 9.95
detik.
Pada percobaan keempat, dari hasil
percobaan yang telah didapatkan, dapat ditentukan periode dengan cara
perhitungan periode umum. Dimana periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan 1 getaran. Sedangkan konstanta dapat ditentukan dengan rumus periode.
Dalam perhitungan yang telah dilakukan,
terdapat beberapa ketidaktelitian dalam mendapatkan data. Hal ini sangat
terlihat pada saat penentuan konstanta pegas yang angkanya tidak terlalu sama. Hal
ini terjadi akibat kurangnya ketelitian dalam mengukur, kurang tepat dalam
mengukur pegas, dan melihat alat ukur.
II. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa pada percobaan
ini berlaku hukum hooke,
massa efektif 0.1 kg dan 0.15 kg . Konstanta pegas adalah 6.098 bila massa 0.1
kg dan 6 pada massa 0.15 kg.
III. Daftar Pustaka
Abdullah, Mikrajuddin &
Khairurrijal. 2008. ”Review: Karakterisasi Nanomaterial”, Jurnal Nanoscience
dan Teknologi vol.2, No.1.
David Halliday dkk.2010. Fisika Dasar
Edisi 7 Jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga
Lubis, Riani. 2008. Diktat Kuliah
Fisika Dasar 1. Bandung: UNIKOM
Young & Freedman. 2003. Fisika
Universitas Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Comments
Post a Comment